Pertandingan di Liga Championship (Divisi kedua setelah Premier League) itu sendiri berakhir 1-0 untuk Coventry. Semual, Fearn hanya menjadi hakim garis. Namun, wasit Tony Bates cedera otot pada menit ke-70. Amy Fearn pun ditunjuk sebagai penggantinya. Ini pertama kali wasit wanita memimpin Liga Inggris.
"Malam itu tentu akan menaikkan profil wanita dalam sepak bola. Ini akan menyemangati lebih banyak wanita lain untuk menjadi wasit sepak bola," kata Fearn bangga.
Fearn sudah tahu sejak awal bakal menggantikan Bates. Sebab, kondisi sang wasit tak fit. Benar juga, dia akhirnya menyerah pada menit ke-70. Sebenarnya, wasit sepak bola wanita sudah banyak, tapi kebanyakan juga memimpin sepak bola wanita. Di Inggris sendiri, pertandingan sepak bola profesional pria selalu dipimpin wasit pria.
"Seperti sebuah surealisme dan kemudian terasa tenggelam. Pertandingan langsung meningkat ketika saya masuk ke lapangan sebagai wasiat. Semula berada di garis sebagai asisten kemudian di tengah lapangan sebagai wasit rasanya sangat berbeda," jelas Fearn.
"Ada hubungan luar biasa antara wasit lelaki dan perempuan. Ketika Bates keluar dari lapangan, dia mengatakan kepadaku untuk tetap santai dan melakukan tugas sebaik mungkin," tambahnya.
Sebelumnya, Fearn sudah pernah menjadi wasit, tapi di pertandingan nonliga atau di Inggris disebut Conference. Dia menjadi wasit di sepak bola itu selama hampir tujuh tahun. Kini, Fearn bermimpi suatu saat nanti menjadi wasit di pertandingan Premier League, kasta tertinggi di sepak bola Inggris.
"Akan sangat menyenangkan jika menjadi wasit di Premier League suatu hari nanti. Tapi, kompetisinya tentu akan jauh lebih ketat. Target saya sekarang adalah menjadi hakim garis di Premier League. Saya ingin terus menjadi wasit," aku Fearn.
[kompas.com]
0 komentar:
Posting Komentar